-

Setelah pertandingan sepak bola selesai, biasanya ada pemain dari kedua tim yang bertukar jersey atau kaos. 'Tradisi' ini masih terus dilakukan dalam pertandingan-pertandingan besar, termasuk saat tim nasional berlaga.

Selama ini, sepak bola telah menjadi olahraga paling populer di dunia. Diperkirakan, penggemar dari olahraga bola kulit bundar ini mencapai 3,5 miliar sampai 4 miliar orang.

Tak heran, permainan sepak bola di dalam dan di luar lapangan menjadi pusat perhatian penggemar. Termasuk juga jersey yang digunakan setiap tim, gaya rambut pemain, hingga tradisi bertukar jersey setelah laga usai.

Tradisi Tukar Jersey Ada Sejak 1931

Menurut laporan The Daily Star, yang dikutip Sabtu (14/6/2025), tukar jersey yang pertama kali tercatat dalam sepak bola terjadi pada 1931. Momen ini dilakukan dalam pertandingan Prancis vs Inggris.

Pada masa itu, Prancis belum menjadi tim unggulan. Usai pertandingan, mereka ingin kenang-kenangan dengan meminta jersey pemain Inggris dan disetujui pihak tim berjuluk The Three Lions tersebut.

Momen itu, kemudian menjadi awal tradisi tukar jersey yang masih berlangsung hingga sekarang. Bukan hanya sebagai kenang-kenangan, tradisi tukar jersey juga berkembang maknanya.

Ketika ada pemain-pemain hebat, jersey-nya akan menjadi incaran. Biasanya, orang yang bertukar dengan pemain hebat tersebut, memaknai jersey yang ditukar dengan perasaan hormat.

Makna ini pun masih dipertahankan hingga sepak bola modern seperti saat ini. Ketika dua pemain bertukar jersey, hal itu menunjukkan rasa saling menghormati dan mengakui satu sama lain.

Namun biasanya, pemain akan menukar jersey dengan lawan yang sebanding yakni pemain yang mereka akui memiliki level yang sama dengan mereka. Kecuali jika mereka diminta oleh pemain lain sebelumnya untuk menyerahkan jersey mereka.

Meski begitu, secara umum, tradisi tukar jersey telah menjadi contoh dari sportivitas yang menghiasi sepak bola.

Tukar Jersey Menurut FIFA

Dalam situs resminya, induk organisasi sepak bola internasional atau Federation Internationale de Football Association (FIFA) mencatat bahwa pertukaran jersey baru terjadi di Piala Dunia 1954. Namun, salah satu momen yang paling berkesan dalam ritual tersebut adalah pertukaran yang tidak terjadi.

Lalu pada 1966, Inggris mengalahkan Argentina dengan skor 1-0 di babak perempat final. Usai pertandingan, ada salah satu pemain Inggris yang bertukar jersey tapi ditarik oleh manajer timnya, Alf Ramsey, karena ada pemain Argentina yang dianggap curang.

Akibatnya, momen itu menjadi salah satu yang ikonik dalam pertandingan internasional dan sejarah tukar jersey sendiri.

"Intervensi Ramsey sangat simbolis," kata Ellis Cashmore, seorang profesor sosiologi, media, dan olahraga di Universitas Staffordshire, Inggris, seperti dilansir The New York Times.

"(Padahal) ritual pertukaran sarat dengan fungsi budaya, seperti memperkuat solidaritas sosial, meneguhkan persahabatan, dan melestarikan kemitraan ekonomi," imbuhnya.

Di luar lapangan, permintaan jersey juga meluas. Tak hanya pemain, tetapi penggemar tim juga mulai meminta jersey pemain favoritnya usai bertanding.

Biasanya, penggemar akan nekat melanggar aturan dengan memasuki lapangan dan menghampiri pemain atau berteriak untuk meminta jersey sang pemain.

Jersey Akan Menjadi Koleksi hingga Arti Pencapaian

Bagi penggemar, mendapatkan jersey pemain idola akan menjadi koleksi dan kenangan yang berarti. Dalam sudut pandang ekonomi, jersey bahkan bisa bernilai tinggi.

Bagi pemain sendiri, kondisinya juga tak jauh berbeda. Banyak pemain yang juga merupakan penggemar sepak bola dan gemar mengoleksi jersey dari berbagai pertandingan.

Sebagian besar pemain menyimpan jersey sebagai kenang-kenangan dari pertandingan dan pemain tertentu. Jersey juga menjadi representasi dari karier gemilang mereka sendiri.



Baca Lebih Lanjut
Tradisi Sekolah Unik di Dunia yang Masih Ada sampai Sekarang
Detik
Menikmati Keseruan Dukung Timnas Indonesia dalam Permainan
Detik
Resmi Tangani Tottenham, Ini Catatan Thomas Frank Bersama Brentford
Liga Olahraga
Brasil Jaga Tradisi Belum Pernah Absen di Piala Dunia
Detik
Bukan Ruby, Berlian Merah Super Langka Bernama Winston Red
Detik
Stadion Azteca Meksiko Siapkan Fasilitas Baru dan Modern untuk Piala Dunia 2026
Timesindonesia
Profil Keisuke Honda, Eks Pemain AC MIlan Asal Jepang yang Berkunjung ke Rumah Atta Halilintar
Faza Anjainah Ghautsy
Sepakbola 4v4, Cara Baru Kembangkan Bakat Anak-anak
Detik
Arsenal FC Sukses Angkat Trofi Juara Dandim Cup 2025 Banyuwangi
Timesindonesia
Setelah Irak, Giliran UAE Desak FIFA Bertindak Netral dalam Penunjukan Tuan Rumah Putaran Empat
Timesindonesia