TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Bagaimana Gen Z di Indonesia menciptakan tren dan membentuk budaya baru melalui pilihan-pilihan yang penuh pertimbangan, aktivitas digital, serta momen berharga yang mereka ciptakan.

Gen Z seringkali menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia, dan bukan tanpa alasan. Selama ini, mereka sering disebut sebagai generasi yang takut ketinggalan (Fear of Missing Out atau FOMO).  

Tapi, apakah itu sepenuhnya benar? Di balik tren viral dan aktivitas digital tanpa henti, generasi ini justru sedang mendefinisikan ulang apa yang benar-benar relevan  bagi mereka.

Penasaran bagaimana Gen Z Indonesia menciptakan tren baru, membangun koneksi, dan mendefinisikan istilah
"keren"?

Laporan Indonesian Gen Z: Redefining the Rules of Relevance dari Cheil Indonesia mengungkap sisi lain dari dunia mereka.

Melalui survei dan diskusi kelompok terarah (FGD) dengan 100 responden Gen Z Indonesia pada April 2025, laporan ini membahas secara dalam kehidupan mereka yang kompleks.

Definisi Keren yang Baru Ala Gen Z : Apa yang Membuat Berbeda di Tengah Keramaian

Bagi mereka, “keren” adalah tentang kepercayaan diri yang didasari oleh tujuan jelas dan keaslian yang tidak bisa digoyahkan.

Sebanyak 67 persen responden mengagumi orang-orang yang berani hidup sesuai dengan passion dan prinsip mereka, menjadikan autentisitas sebagai gaya hidup.

Seperti yang diungkapkan seorang responden, “Menjadi autentik berarti menunjukkan rasa percaya diri dengan bangga.”

Namun, “keren” bagi Gen Z tidak lagi sekadar ikut-ikutan tren. Mereka lebih memilih pengalaman yang benar-benar sesuai dengan identitas dan nilai-nilai mereka.

Bahkan, FOMO—Fear of Missing Out—telah berubah makna menjadi Filter On My Own.

Artinya, mereka fokus pada hal-hal yang penting bagi diri mereka sendiri, bukan pada tekanan untuk selalu mengikuti orang lain.

Bukan berarti mereka menolak tren sepenuhnya, tetapi mereka memilih dan menyaring dengan cermat. Bagi Gen Z, pertanyaan utamanya bukan lagi “Apa yang sedang dilakukan semua orang?” melainkan “Apa yang benar-benar sesuai dengan saya?” Jawaban mereka adalah pendekatan yang sengaja dipilih dan benar-benar mencerminkan diri mereka terhadap dunia sekitar.

Gaya Hidup Gen Z Indonesia: Selektif, Autentik, dan Penuh Arti

Bagi Gen Z Indonesia, mengejar semua tren bukan lagi prioritas.

Generasi ini semakin selektif, hanya fokus pada konten, topik, dan tren yang benar-benar mencerminkan identitas, minat, dan aspirasi mereka.

Gen Z tidak sibuk mengejar semua yang viral; mereka menyusun dunia mereka dengan tujuan yang jelas.

Jika suatu acara sesuai dengan passion mereka, gadgetnya menarik perhatian, atau destinasinya sesuai estetika mereka, barulah hal tersebut mendapatkan tempat di hati mereka.

Mereka hanya mengalami FOMO jika hal itu benar-benar cocok dengan vibe mereka.

Minat mereka meliputi: Tren Sebagai Media Ekspresi Diri: Mulai dari gaya minimalis hingga estetika Y2K dan fashion vintage, setiap tren menjadi sarana untuk menampilkan kepribadian mereka.

 

Kesehatan Sebagai Prioritas Hidup: Sebanyak 75 persen dari 100 responden Gen Z menempatkan kesehatan fisik dan mental sebagai tujuan utama mereka.

Fitness, pola makan yang terjaga, dan kesehatan mental adalah bagian dari gaya hidup mereka.

Pengetahuan Sebagai Kekuatan: Topik seperti literasi keuangan dan tips karir mendominasi feed mereka. Generasi ini lebih siap menghadapi dunia, berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka membekali diri dengan strategi untuk
sukses di tengah ketidakpastian.

Konten yang Tidak Bisa Mereka Abaikan

Gen Z tertarik pada konten yang terasa nyata, jujur, dan relatable. TikTok menjadi playground mereka, dengan tren seperti ADIML (A Day in My Life) dan GRWM (Get Ready With Me) yang sangat relevan karena mencerminkan kehidupan sehari-hari mereka.

Selain itu, mereka juga tertarik dengan komentar sosial yang subtil, seperti unggahan tentang kesenjangan sosial yang mencerminkan pengalaman hidup mereka.

Namun, rasa ingin tahu mereka tidak berhenti di situ. Generasi ini juga menjelajahi AI untuk meningkatkan kreativitas, mengikuti tren idola virtual, hingga menikmati meme absurd yang sering kali terlihat konyol tapi brilian!

Bagaimana brand dapat tetap relevan:

Lupakan gimmick yang berlebihan dan kampanye yang generik. Gen Z bisa mengenali ketidakaslian dari jauh. Jika Anda ingin menarik perhatian mereka, jadilah nyata, berani, dan autentik. Posisikan brand Anda seperti teman yang santai namun percaya diri, dan ciptakan momen yang benar-benar bermakna.

Digital: Dunia yang Selaras dengan Naluri Gen Z

Bagi Gen Z, dunia digital adalah rumah kedua yang mereka navigasi dengan lancar. Setiap platform memiliki perannya masing-masing, dan mereka tahu persis bagaimana memanfaatkannya secara efektif:
TikTok untuk eksplorasi dan menemukan hal-hal baru.

Instagram sebagai etalase aspirasi dan inspirasi visual.

X (dulu Twitter) sebagai tempat untuk berbicara apa adanya.

Generasi ini tidak hanya mengonsumsi konten, tetapi juga menggunakannya untuk berkreasi, belajar, dan
berinteraksi secara cerdas.

Perubahan Cara Mereka Mencari Informasi

Gen Z tidak lagi terpaku pada mesin pencari konvensional. Kini, TikTok dan ChatGPT menjadi sumber utama mereka untuk menemukan segala hal, mulai dari resep masakan hingga rekomendasi produk.

Generasi ini menggunakan teknologi dengan cara yang aktif dan kreatif, mencerminkan keseharian mereka yang autentik dan relevan.

"Kadang aku pakai ChatGPT cuma buat beresin pikiran, entah soal masalah serius atau sekadar milih buah yang pas" Ujar Tasya, 24, sambil tertawa.

Bagaimana brand dapat tetap relevan:

Untuk merebut hati Gen Z, pastikan konten Anda sesuai dengan karakter platform. Di TikTok, hadirkan cerita yang memancing rasa ingin tahu. Di Instagram, tampilkan visual yang menginspirasi. Dan di X, tunjukkan sisi cerdas dan humoris Anda. Coba untuk tidak sekadar menyampaikan, tetapi dengarkan mereka dan pahami apa yang mereka butuhkan di setiap platform.

Ritual Reset Ala Gen Z: Cara Mereka Menjaga Keseimbangan

Bagi Gen Z Indonesia, ritual reset adalah cara mereka menemukan kembali keseimbangan hidup. Sebanyak 68 persen responden mengaku menemukan kenyamanan dengan menonton ulang acara favorit. Selain itu:

· Tidur Berkualitas: Siklus tidur yang sehat adalah bagian dari gaya hidup mereka.

· Pola Makan Sadar: Mereka lebih peduli dengan kandungan makanan yang mereka konsumsi.

· Olahraga Kecil Tapi Konsisten: Rutinitas kecil yang dilakukan dengan konsisten adalah kunci
  mereka.

Sebanyak 73 persen responden menjadikan kebiasaan sehat sebagai prioritas utama mereka. Bagi Gen Z, kesehatan bukan sekadar gaya hidup, tapi juga cara mengekspresikan diri sekaligus jalan menuju pengembangan pribadi.

Bagi Gen Z Indonesia, kesadaran penuh dalam gaya hidup menjadi tren yang semakin kuat. Dengan pola pikir yang jernih dan keputusan yang disengaja, mereka memilih untuk sepenuhnya hadir dalam setiap momen—merasakan emosi dan lingkungan tanpa gangguan dari alkohol atau zat lainnya.

Bahkan, secara spiritual, kesadaran ini menggambarkan kondisi pikiran yang bersih dari distraksi, ilusi, atau narasi palsu—seperti memiliki pandangan yang jelas terhadap diri sendiri dan dunia sekitar.

Pilihan ini tercermin dalam data, di mana 67,1 persen Gen Z lebih suka nongkrong tanpa minuman beralkohol.

Mereka mengutamakan pengalaman yang bermakna dan keseruan yang nyata, membuktikan bahwa kesadaran dan autentisitas adalah gaya hidup baru yang mereka banggakan.

Celah Usaha yang Ingin Menyasar Gen Z

Bagaimana gaya hidup generasi ini bisa jadi peluang bisnis?

Jika anda pebisnis yang ingin bekerja di level Gen Z hasil survei ini bisa Anda tangkap peluangnya.


Apa yang relevan?

Anda tidak perlu menciptakan tren kesehatan baru—cukup hadir sebagai “sidekick” dalam perjalanan self-care mereka.

Lewat produk, nada komunikasi, atau konten yang Anda tawarkan, bantu mereka menemukan keseimbangan, bersantai, atau mengisi ulang energi.

Jadilah merek yang terasa seperti “tarikan napas panjang” yang menenangkan. Plus, jika Anda bisa membuat momen istirahat mereka jadi lebih baik—lebih cozy, nyaman, dan uplifting—dapat dipastikan anda akan memenangkan hati mereka!

Autentik & Harmonis: Nilai yang Menjadi Panduan Hidup

Bayangkan generasi yang mandiri namun tetap menghargai nilai-nilai yang menjadi landasan hidup mereka. Itulah
Gen Z Indonesia.

Mereka tangguh menghadapi tantangan dunia modern sembari memeluk nilai tradisional seperti guyub (kebersamaan).

Saat hidup terasa berat, mereka menemukan ketenangan dalam obrolan santai di kedai kopi, menikmati alam, atau menyalurkan kreativitas lewat acara seni.

Contohnya bisa dilihat di tren TikTok “Kesenjangan Sosial.” Dimulai sebagai candaan pengguna kelas menengah ke bawah tentang realita mereka, tren ini berkembang menjadi ruang bermain kolektif ketika pengguna kelas atas ikut bergabung. Hasilnya? Bukan hanya tren viral, tapi bukti nyata bagaimana Gen Z merangkul perbedaan dan menjadikannya sesuatu yang patut dirayakan dan ditertawakan bersama.

Bagaimana brand dapat tetap relevan?

Kalau ingin menyentuh hati mereka, jadilah bagian dari cerita yang relevan dengan nilai-nilai mereka.

Bukan sekadar menggunakan elemen tradisional tanpa konteks, tapi hadirkan cerita yang tulus dan bermakna.

Tunjukkan bahwa Anda paham keseimbangan unik antara kecintaan mereka pada tradisi dan semangat mereka untuk terus maju. Saat Anda benar-benar mengapresiasi identitas mereka, mereka akan menyambut Anda dengan tangan terbuka.

Jadi prinispnya, jangan hanya sekadar menarik perhatian, tapi cobalah benar-benar terkoneksi. Sampaikan pesan yang penuh makna, antusiasme, dan ketulusan.

Bagi Gen Z Indonesia, relevansi bukan sekadar mengikuti tren yang cepat berlalu, tetapi tentang keaslian, tujuan yang nyata, dan kebanggaan terhadap budaya mereka. Brand yang mampu memahami nilai-nilai ini dan menunjukkan kepedulian yang tulus tidak hanya akan menarik perhatian, tetapi juga membangun loyalitas yang bertahan lama.

Baca Lebih Lanjut
Gen Z di China Gemar Jajan, Saham Mixue-Labubu Melesat
Detik
Agentic AI Makin Nge-tren, Ini Empat Keunggulannya dari Gen AI
Liana Threestayanti
Tren Sound System Naik, Disnaker Kabupaten Blitar Buka Pelatihan Teknisi Sound Audio
Timesindonesia
Perusahaan Minuman Ini Jalin Kemitraan dengan Manchester City, Targetkan Pasar Indonesia
Poetri Hanzani
Makna Budaya dan Spiritual di Balik Rumah Adat Sumba
Timesindonesia
Peserta Kini Bisa Dapat Rp 15 Juta dari BPJS, Begini Caranya!
Detik
Gen Z Dikit-dikit Botox-Filler Biar Awet Muda, Dermatolog Bilang Gini
Detik
Dosen UGM Jadi Guru Besar Usai Teliti 'Masuk Angin' sebagai Fenomena Budaya
KumparanNEWS
Tren Rat People: Orang yang Hanya Makan, Tidur, dan Tidak Pernah Keluar Rumah
Detik
RI-Jepang Teken Kerja Sama Bisnis Rp 3,2 T
Detik